Senin, 16 November 2015

Coins Collection from Hong Kong and Taiwan

It's really nice to know and have friend from abroad. I get Taiwan coins from my swap-friend Hannah Lee in Taitung (Taiwan) and Kristy Wang in Evergeen Court ( Hong Kong ) nice to know you and happy we can be a friends❤!




Hong Kong Dollar (coins)






Taiwan coins



November 16, 2015
Diyanti Maharani


Minggu, 15 November 2015

Minggu, 08 November 2015

Postcrossing - Explore and Know the world through Postcard

 Di artikel ini aku bakal bahas hobi yang pernah aku gemari dan suka banget pas kelas X semester 2. Hampir 5 bulan aku aktif jadi Postcrosser di web postcrossing ( https://www.postcrossing.com/user/dianmaharani ) dan IG Swap ( @dianpostcard ) tapi sekarang udah Off ngga main postcard lagi karena harus fokus sekolah dan belajar.

Dikutip dari Wikipedia tentang postcrossing
 Postcrossing is an online project that allows its members to send and receive postcards from all over the world. The project's tag line is "send a postcard and receive a postcard back from a random person somewhere in the world!”[3] Its members, also known as postcrossers, send postcards to other members and receive postcards back from other random postcrossers. Where the postcards come from is always a surprise.
Postcrossing is the union of the words "postcard" and "crossing" and its origin "is loosely based on the Bookcrossing site".[4] However, the "crossing" or exchange of postcards works in a different way. A member sends a postcard to another postcrosser and receives a postcard back from a random postcrosser. Exchanges between the same two members only occur once; although direct swaps between members happen, they are not part of the official happenings on the site. The project is completely free and anyone with an address can create an account. However, the postcards themselves and postage fees to mail them are the responsibility of each user.
By June 2015 Postcrossing had more than 554,570 members in 213 different countries[5] who had registered and exchanged over 30 million postcards that have traveled over 151 billion kilometers.[6]
The highest concentration of Postcrossing members reside (in order) in the United States, Russia, China, Taiwan, the Netherlands, Germany, Poland, Finland, Belarus, Ukraine and Brazil.[7] Globally, most postcrossers reside in North America, Europe, and East Asia. Of particular note, Postcrossing is popular in eastern European and former-Soviet states. As of January 2012, more than a quarter of the combined total of postcards were sent from Finland, Russia, Estonia, Latvia, Lithuania, Belarus and Ukraine. ( https://en.wikipedia.org/wiki/Postcrossing )

Intinya Postcrossing itu tukeran postcard/ kartu pos dengan orang luar negeri. Kita kirim postcard ke LN nanti orang yang kita kirimi postcard bakal balik ngirimin kita postcard.


Postcard luar negeri pertamaku dari Kak Tiwi di Aussie.




Bermula dari aku nerima postcard dari kak Tiwi yang lagi tinggal di Aussie selama 1 tahun. Aku minta untuk dikirimin kartu pos dan akhirnya kak Tiwi nge iya-in kirim postcard ke aku. Aku tunggu sampe awal Januari 2015 ko belum nyampe", aku line ka Tiwi katanya udah dari awal Desember di kirim. Mana ko ngga nyampe" apa alamatnya kurang jelas/ gimana. And finally tanggal 11 Januari baru dateng ini postcard lamanyaa, aussie - indonesia perasaan ngga jauh" amat. But, it's okay pengalaman jadi tau lama perjalanan postcard dari LN ke ID.

Dari situlah aku tertarik banget, buat nerima kartu pos yang gambar-gambarnya tempat wisata/ heritage site di LN. Coba" search di google eh akhirnya  nemu artikel tentang postcrossing dan aku tau web postcrossing cobalah daftar, dan pas daftar langsung disuruh untuk kirim 5 postcard yang udah ditentuin web. Okelah buat percobaan aku tulis nama dan alamat 5 orang itu ada yang dari Japan, Russia, Usa, blgium, dan Taiwan. Akhirnya aku kirim 5 poscard ke 5 alamat berbeda ini. Pasrah deh karena ini pake perangko ngga tau nyampenya kapan.



November 8, 2015
Diyanti Maharani




Review - Tenaga Kerja Istimewa by Naiqueen




from wattpad with love❤❤!

Yeayy.. finally i can have this book! Waited for half months to having the author signature kak Naiqueen ( Wattpad famous writer ) and have this book in my hand. Happy!

Dari awal memang aku udah tertarik banget dengan jalan cerita novel ini, tau cerita ini pas utak atik Wattpad, eehh.. nemu cerita ini baca deh sinopnya.. menarik bgt. Tapi aku liat ceritanya udah pada di hapusin, karena bakal diterbitin oleh penerbit major. Tapi ga papa.. bisa dibeli novelnya walaupun harus merogoh dompet. Tapi sejujurnya lebih enakan baca di Wattpad yang simple di hp dan tentunya Gratis :D. Tapi pada akhirnya aku beli online juga TKI di bukabuku.com dapet ttd Naiqueen jugaa, asyiik! 


 Synopsis that make my heart dag-dig-dug.

" Pilihan Annisa untuk menjadi TKI di Arab Saudi, membawanya pada kediaman keluarga bangsawan El Talal. Ia bekerja sebagai pelayan yang diwajibkan menuruti segala perintah majikannya. Termasuk, titah yang akan menjungkirbalikkan hidup Annisa, menjadi istri Pangeran Yousoef, putra keluarga El Talal. Tidak ada lamaran yang romantis. Tidak ada pula kesempatan untuk menolak.

Harusnya, ini mimpi indah yang menjadi kenyataan. Namun, tidak bagi Annisa. Hatinya hancur, harga dirinya seolah tidak ada lagi. Pernikahan impiannya telah direnggut dengan semena-mena oleh pria yang tidak dicintainya. Meski ketampanannya secara serentak membuat lemas lutut para wanita. Meski sikap dinginnya mengundang rasa penasaran para gadis di seantero Arab. Sang Pangeran bukanlah pilihan hatinya.

Tapi, Annisa dan Pangeran Yousoef tidak tahu cinta bisa menyelinap lebih cepat dalam hati dan mengubah sandiwara menjadi permainan yang melibatkan terlalu banyak emosi. Semuanya menjadi semakin pelik setelah perasaan itu datang tanpa mereka sadari. "

Annisa and I hurts!
“Sejujurnya, aku tidak peduli ini akan jadi pernikahan yang sah atau tidak ... yang aku butuhkan hanyalah dirimu ..., sebagai aib paling manis bagi keluarga El Talal.”

from wattpad with love❤❤!

November 8, 2015
Diyanti Maharani
 
“Sejujurnya, aku tidak peduli ini akan jadi pernikahan yang sah atau tidak ... yang aku butuhkan hanyalah dirimu ..., sebagai aib paling manis bagi keluarga El Talal.”

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.ummmariam.com/novel-tki-tenaga-kerja-istimewa-by-naiqueen_54f3d5fa745513a42b6c8088
“Sejujurnya, aku tidak peduli ini akan jadi pernikahan yang sah atau tidak ... yang aku butuhkan hanyalah dirimu ..., sebagai aib paling manis bagi keluarga El Talal.”

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.ummmariam.com/novel-tki-tenaga-kerja-istimewa-by-naiqueen_54f3d5fa745513a42b6c8088
“Sejujurnya, aku tidak peduli ini akan jadi pernikahan yang sah atau tidak ... yang aku butuhkan hanyalah dirimu ..., sebagai aib paling manis bagi keluarga El Talal.”

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.ummmariam.com/novel-tki-tenaga-kerja-istimewa-by-naiqueen_54f3d5fa745513a42b6c8088

Sabtu, 07 November 2015

Explore Banyumas - Bukit 3 Tingkat Rawalo



Location : Bukit 3 Tingkat, Rawalo

For me it's really hard to going there ( because it's first time i'm doing like that ). The line was soo.. extreme and hard but i'm really happy when i stand in the over the hill i can see beautiful views of serayu river with the hills behind it. It was a memorable experience and amazing. I LOVE IT 
Thank you Nurul Qomariyah for brought me here.


Bukit 3 Tingkat, namanya memang asing didengar, karena memang baru sedikit yang tau tempat keren itu. Dibanding Watu Meja di Kebasen, ngga kalah bagusnyaa koo, mungkin karena yang tau baru sedikit jadi banyak orang yang nanya dimana lokasi Bukit 3 Tingkat ini. Lokasinya deket banget sama Bukit Watu Meja, bersebelahan malah yang dipisahkan oleh kali Serayu. Kalo dari arah Purwokerto tinggal ikutin jalan aja ke Bendungan Gerak Serayu, nah sebelum bendung Gerak Serayu nanti ada Kantor Perhutani di kanan jalan deket perlintasan kereta api. Gampang banget nyarinya ko, kalo ditempat itu banyak kayu-kayu jati gelondongan yang gede, berarti itulah Kantor Perhutani Rawalo. Kita tinggal parkir aja didepan kantornya. Kalo udah parkir motor, kita tinggal masuk ke daerah kantor Perhutani, lewatin aja kantornya, terus nanti ada jalan kecil disebelah kanan, ikutin deh jalan kecil itu. Tinggal lurus, naik, turun, ngikutin jalan setapak yang kanan kiri pepohonan. Sampailah kita di Bukit 1 Tingkat
Bukit 1 Tingkat





Bukit 1 Tingkat

Dari Bukit 1 Tingkat, kita bisa lanjutin ke Bukit 2 Tingkat lewat jalu ini


Ikuti jalanya, sampailah di Bukit 3 Tingkat. Viewnya gila keren bangettt!!!














November 8, 2015
Diyanti Maharani


Selasa, 03 November 2015

DREAM!



  • it's never wrong to dream. Dreams are like hopes that are progressing to become true. It may take a while , but in the end there's always a happy ending or a new begining ❥
  • That's only thing close to magic
  • Dream big cos you are worth it


  • Don't give up on your dreams..
     

    November 03,2015

    Diyanti Maharani 

  • Minggu, 01 November 2015

    Winter Love Korea




    “Annyeong! Chae Yoo! Song Mi!” Seru seorang gadis sambil menghampiri 2 gadis lainnya.
    “Annyeong, Jung Eun. Adik bermasalah lagi?” Balas Chae Yoo.
    “Ne,” jawab Jung Eun sambil mengatur napas.
    “Akhir musim gugur…” Gumam Song Mi.
    “Kenapa, Song Mi?” Tanya Jung Eun.
    “Gak, aku cuma seneng bentar lagi mau musim dingin,” jawab Song Mi.
    “Ya, musim penuh salju. Hua..”
    Tiba-tiba Jung Eun yang sedang memulai pidato kagumnya ditabrak seorang cowok sebaya mereka.
    “Eh eh… Mianhae…” Kata cowok itu.
    Jung Eun mengangguk pelan. “Emm… Chonun Jung Eun Imnida,” Jung Eun memperkenalkan dirinya.
    “Chonun Jung Ha imnida,” balas Jung Ha. Jung Eun memperhatikan Jung Ha. Jung Ha mirip artis dan sangat keren. Tampan.
    “Jung Eun, yuk, udah mau masuk nih,” kata Song Mi.
    “Ne. Jung Eun mengangguk.
    “Annyeong hee gae saeyo,” pamit Jung Eun.
    “Annyeong hee gae saeyo,” Jung Ha mengangguk.

    Di tengah perjalanan ke kelas, Chae Yoo tak kunjung berhenti bercuap bahwa Jung Eun sangat beruntung bisa ditabrak Jung Ha, karena Jung Ha sangat keren dan populer, tapi semua kata-kata Chae Yoo seakan tidak masuk kepala Jung Eun. Jung Eun sibuk memikirkan hal lain Jung Ha.
    “Annyeong, murid-murid. Chonun Kang An Ma imnida. Saya wali kelas kalian untuk tahun ini. Saya absen dulu ya,” guru baru kelas itu, Kang An sensei mulai mengabsen.
    “Jung Eun.” Tiba saat Jung Eun, Jung Eun mengangkat tangannya.
    “Hadir,” setelah Jung Eun, nama yang disebut adalah Jung Ha!
    “Hadir,” kata Jung Ha.

    Jung Eun kaget karena ia sekelas dengan Jung Ha. Ia terus-menerus memperhatikan Jung Ha yang duduk di kursi pojok paling depan. Jung Eun sendiri duduk di samping kursi belakang Jung Ha. Jung Eun bingung, tiba-tiba rasa aneh menyelimutinya. Ingin rasanya Jung Eun membuang perasaan itu jauh-jauh.
    “I jit I jigeowo jugetseo! (Ini menyebalkan!)” Pikir Jung Eun kesal. Tiba-tiba Jung Ha berbalik dan melihat Jung Eun sedang memperhatikannya. Jung Ha tersenyum melihat Jung Eun. Wajah Jung Eun langsung merah padam. Jung Ha hanya terkikik kecil.
    Bel istirahat berbunyi.
    “Kamsahamnida, Kang An sensei.” Kata murid-murid. Setelah Kang An sensei pergi, murid-murid berhamburan keluar. “Jung Eun, halo? Kenapa bengong?” Tanya Chae Yoo.
    “Lagi bayangin Jung Ha ya?” Goda Song Mi.
    “Gak mungkin!” Bantah Jung Eun.
    “Eleh. Eleh,”
    “Iya, enggak!”
    “Yaudah. Ke kantin yuk,” ajak Chae Yoo akhirnya. Jung Eun dan Song Mi mengangguk.
    “Mau makan apa, Jung Eun?” Tanya Chae Yoo.
    “Seolleongtang deh,” jawab Jung Eun.
    “Aku sih ddukbokkie,” kata Song Mi.
    “Aku apa ya… Ah, aku mau makan bibimbap ah,” kata Chae Yoo.
    “Siip,”

    Ketiga sahabat itu pun membeli makanan mereka dan menuju meja makan mereka.
    “Eits, kami sudah memilih meja ini duluan. Kalian pergi sana cari meja lain,” kata seorang gadis dengan 2 temannya sambil mengambil alih meja Jung Eun dan teman-teman.
    “Hei! Itu meja kami!” Seru Chae Yoo.
    “Iya! Benar! Mundur sana!” Kata Jung Eun mendukung Chae Yoo.
    “Hei, Sun Li! Jangan cari masalah lagi disini! Pergi saja sana sama 2 sahabatmu itu!” Tambah Song Mi.
    “Enak saja!” Bantah gadis yang bernama Sun Li itu. Akhirnya juga Sun Li pergi, karena takut dengan Jung Eun dan kawan-kawannya.
    “Akan kuingat ini!” Katanya penuh pembalasan.
    “Eleh. Pikun gitu, mau ngingat,” ledek Chae Yoo setelah Sun Li dan rombongannya pergi.
    “Hmm… Seolleongtang nya nikmat banget…” Puji Jung Eun.
    “Iya. Seolleongtang kan makanan favoritmu,” kata Chae Yoo, terkekeh.
    “Aduh… Ddukbokkie-ku habis deh…” Keluh Song Mi.
    “Diet, Song Mi. Diet…” Kata Jung Eun setengah mengejek.
    “Hei. Makan apa?” Tanya Jung Ha tiba-tiba muncul di belakang Jung Eun.
    “Ah! Kamu bikin kaget tahu!” Seru Jung Eun kaget.
    “Mianhae,”
    “Ne. Mianhae hal gotkkajineun obso (gak ada yang perlu dimaafkan),” kata Jung Eun.

    Jung Ha tersenyum. Mungkin senyum paling hangat yang belum pernah ditunjukkannya kepada siapapun sebelumnya. Wajah Jung Eun memerah melihat senyum Jung Ha. Jung Ha terkikik.
    “Makan apa, tuan putri?” Tanya Jung Ha setengah meledek.
    “Seolleongtae, monsieur Jung Ha,” kata Jung Eun sedikit bercanda.
    “Aku juga makan seolleongtae tadi,” kata Jung Ha.
    “Oh…”
    “Selamat makan… Jangan makan kebanyakan, jadi babi nanti,” ledek Jung Ha. Jung Eun langsung melotot.
    “Babi apaan. Kamu kali,” balas Jung Eun.
    “Iya, iya, sori, jangan marah la,”
    “Iya, aku gak marah,”
    “Yaudah. Duluan ya.”
    “Annyeong hee gae saeyo.”
    “Annyeong hee gae saeyo.”
    Chae Yoo dan Song Mi yang dari tadi sibuk nonton opera sabun itu langsung meledak dengan ejekan-ejekan.
    “Jung Eun, jujur aja. Kamu suka si Jung Ha kan?” Goda Song Mi.
    “Gak!”
    “Ayolah, kami tahu kamu suka Jung Ha,” kata Chae Yoo.
    “Agh, enggak ya enggak!” Bantah Jung Eun.
    “Yaudah, nanti ngambek. Yuk balik ke kelas. Pelajaran udah mau mulai nih,” ajak Song Mi.
    “Yuk,”

    “Annyeong, murid-murid. Saya Miss Laura, guru bahasa inggris,” kata Miss Laura.
    “Saya dari inggris langsung dan mohon kerja samanya. Maaf kalau bahasa korea saya tidak begitu bagus,” kata Miss Laura. Murid-murid mengangguk. Pelajaran berjalan lancar. Sangat lancar.
    “Jung Ha, kamu perankan Victor. Jung Eun, kamu perankan Angely. Sun Yeong perankan Gladys. Han Yeoul perankan Jacob,” kata Miss Laura. Ya, kami akan memainkan film di pertengahan semester nanti. Kisah romance karya sutradara terkenal dari Jepang. Jung Eun sangat ahli berakting. Jung Eun sudah sering main film. Jung Ha? Tidak tahu. Lihat saja nanti.
    “Ani, Victor! Saranghae!” Jung Eun mulai berakting.

    “Angely, dangsineun maeu yeppoyo, dangsineun aju ttokttokhaeyo, dangsineun aju heungmiga issoyo, dangsini nuni aju areumdawoyo, dangsineui morikharakeun maeu gilgo gonganghaeyo, dangsineun jongmal daedanhaessoyo. Saranghae, Angely,” Jung Ha juga mulai berakting.
    Jung Ha lalu memeluk Jung Eun. Wajah Jung Eun sangat merah. Jantungnya berdegup kencang.
    “Cut! Bagus. Bravo, Jung Ha, Jung Eun,” kata Sakada sensei.

    Jung Eun memaksakan diri untuk tersenyum, meski ia nggak terlalu in the mood untuk tersenyum. Hanya sedikit saja bagian dari akting tadi sudah cukup membuatnya berdegup kencang. Bagaimana lah kelanjutan film ini.
    “Hei! Hebat! Jung Eun! Kamu tadi pelukan sama Jung Ha nie… Cieee…” Ledek Chae Yoo. Pukulan sayang mendarat di bahu Chae Yoo.
    “Enak saja,” kata Jung Eun.
    “Bener kan tadi itu,” kata Song Mi ikut-ikut.
    “Ih! Kalian ini. Eh, Gon Woo! Chae Yoo rindu nih!” Kata Jung Eun memanggil Gon Woo. Chae Yoo memang menyukai Gon Woo. Gon Woo menaikkan alisnya lalu mengangkat bahunya. Chae Yoo terdiam lalu menyerbu Jung Eun.

    “Ah, ini pas banget. Jun! Jun! Liat Song Mi! Dia lagi day dream tentang kamu! Huwaaaa!” Jung Eun diserbu lagi sama Song Mi. Yup. Lagi-lagi. Song Mi suka Jun. Jun pura-pura nggak dengar lalu pergi dengan wajah merah pura-pura gak peduli. Jun sebenarnya menyukai Song Mi. Gon Woo juga menyukai Chae Yoo. Akhirnya, mereka berhenti. Mereka sudah cape. Mereka lalu masuk ke kelas melanjutkan pelajaran.
    Bel pulang sekolah pun berbunyi.
    “Jung Eun, hari ini kamu pulang sendiri ya, aku sama Chae Yoo harus tambahan pelajaran. Sori ya,” kata Song Mi. Jung Eun mengangguk.
    “Bye,”
    “Bye-bye,”

    Jung Eun lalu pulang sendirian. Selama di perjalanan, Jung Eun merasa diikuti. Firasatnya benar. Ia diikuti oleh penjahat yang kemungkinan stres makanya menjadi penjahat. Penjahat itu lalu menyergap Jung Eun saat Jung Eun memasuki gang short cut ke rumahnya.
    “Serahkan uangmu!” Seru penjahat itu.
    “A-aku nggak punya uang…” Kata Jung Eun ketakutan.
    “Tidak ada alasan! Berikan!” Seru penjahat itu lagi.
    “A…ku memang t-tidak punya uang… Be-benar…” Jawab Jung Eun semakin takut ketika melihat penjahat itu mengeluarkan pisau.
    “Cepat!” “A-aku benar-benar nggak punya uang…” Kata Jung Eun setengah menangis. Penjahat itu mendekatkan pisau itu ke Jung Eun.
    “Tolong!” Pekik Jung Eun ketakutan.
    “Diam!” Seru penjahat itu sambil makin mendekatkan pisau ke Jung Eun.
    “Hei! Lepaskan dia!” Seru seseorang, Jung Ha!
    “J-jung Ha…”
    “Menjauh atau dia akan menjadi mayat!” Seru penjahat itu.
    “Lepaskan dia! Apa yang kau inginkan?!” Seru Jung Ha.
    “Serahkan semua uangmu!” Seru penjahat itu. Jung Ha mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan isinya pada penjahat itu.

    “Lepaskan dia dan kuberi kau dompet ini,” kata Jung Ha.
    “Baik. Jatuhkan dompet itu!” Seru penjahat itu. Jung Ha menjatuhkan dompetnya. Si penjahat lalu melempar Jung Eun ke arah Jung Ha lalu kabur dengan dompet Jung Ha.
    Jung Eun menangis di pelukan Jung Ha.
    “Kau baik-baik saja?” Tanya Jung Ha.
    “Ne. Mianhae, Jung Ha. Dompetmu dan uangmu diambil penjahat itu,” kata Jung Eun.
    “Tidak apa. Isinya hanya sedikit. Aku bisa isi lagi,” kata Jung Ha. Jung Eun terus menangis.
    “Sstt… Sstt… Ayo dong, jangan nangis,” bujuk Jung Ha.
    “I-iya, Iya,” Kata Jung Eun sambil tersenyum
    “Gitu dong. Yuk, kutemenin pulang,” kata Jung Ha sambil membantu Jung Eun berdiri.
    “Ya… Gomawo, Jung Ha,” kata Jung Eun. “Ne,”
    Esoknya, hari pertama musim dingin. Jung Eun bangun lebih pagi dari biasanya. Ia langsung menggigil kedinginan. Ia lalu mandi air hangat lalu mengenakan winter coat dan syalnya, termasuk topi, sarung tangan, dan sepatu boot nya. “Annyeong hee gae sae yo, eomma!” Kata Jung Eun sambil pamit.

    “Annyeong,” jawab mama Jung Eun. “Annyeong hee gae saeyo, appa,” “Annyeong,”
    Jung Eun sudah melupakan kejadian kemarin, sepertinya.
    “Annyeong, Jung Ha!” Seru Jung Eun saat bertemu Jung Ha di pertigaan.
    “Annyeong,” kata Jung Ha. Jung Ha kaget. Gadis itu sangat cepat melupakan kejadian kemarin. Dia sudah ceria lagi. Dasar.
    Hari itu hari film mulai syuting. Jung Eun deg-degan menunggu gilirannya. Karena menjadi pemeran utama, ia tidak perlu menunggu lama. Adegan pertama. Pertemuan Angely dan Victor.
    “Mianhae, yeoja. Naneun Victor imnida,” Jung Ha mulai berakting.
    “Mianhae hal gotkkajineun obso. Naneun Angely imnida,” Jung Eun juga mulai berakting. Akhirnya hari pertama syuting selesai juga.
    “Err… Jung Eun…” Panggil Jung Ha.
    “Ya?” “Ehem… Aku… Aku ada 2 tiket nonton bioskop hari sabtu kamu mau ikut?” Ajak Jung Ha. Wajah Jung Eun merah padam.
    “Ne,” jawabnya akhirnya.
    “Dimana?”
    “Rahasia. Aku jemput kamu pas harinya. Ok?”
    “Ya deh.” Jung Eun jadi makin penasaran dengan tempat kencan pertamanya.
    Hari Sabtu, Jung Ha menjemput Jung Eun.

    “Annyeong,” sapa Jung Ha.
    “Annyeong. Jadi? Kita mau kemana?” Tanya Jung Eun.
    “Ayo ikut aja. Yuk,” kata Jung Ha sambil menarik Jung Eun ikut jalan bersamanya. Sepanjang perjalanan, Jung Eun dan Jung Ha terus ngobrol seakan mereka sedang jalan-jalan biasa dan bukannya kencan. Sesampainya di tempat, yang ternyata Myeon Dong, mereka berdua langsung nonton bioskop. Setelah nonton, mereka berdua keliling-keliling Myeon Dong.
    “Hei, Jung Eun. Mau sosis panggang?” Tanya Jung Ha.
    “Boleh, traktir ya,” canda Jung Eun.
    “Iya, iya. Satu bagi dua aja la ya, hemat,” kata Jung Ha.
    “Ya deh,”
    Jung Eun lalu dibelikan boneka dan balon oleh Jung Ha. Diakhir kencan mereka, Jung Ha mulai menyatakan perasaannya pada Jung Eun.
    “Jung Eun…”
    “Ya?”
    “A-aku… Aku suka kamu…” Kata Jung Ha. Jung Eun terlompat saking kagetnya.
    “A-apa?”
    “Saranghae, Jung Eun,” kata Jung Ha lagi. Lagi-lagi Jung Eun bengong sendirian.
    “Kamu nggak terima aku ya,” kata Jung Ha kecewa.
    “Ani. A-aku juga… Aku juga suka kamu, Jung Ha. Saranghae, Jung Ha,” balas Jung Eun. Jung Ha memeluk Jung Eun dan perlahan mengecup bibir Jung Eun. Jung Eun kaget.
    “Jung Ha…”
    “Mianhae,”
    “Ani. Tidak apa-apa kok, karena aku… Menyukaimu…”
    Winter Love Korea


    Cerpen Karangan: Angeline Audrey


    November 01, 2015
    Diyanti Maharani
     

    Sabtu, 31 Oktober 2015

    Aku atau Sahabatku

    Throwback when i was at JHS. With my bestfriends SalsaAdiAldila



    Kadang kita sering terbengkalai atau termenung mendengar kata CINTA, Apa itu Cinta?, mungkin semua orang mengetahui apa arti Cinta. Cinta memang harus dimiliki oleh semua makhluk tuhan di dunia, tapi terkadang manusia itu sering menyalah artikan arti dari Cinta yang sebenarya. Cinta bisa mendorong kita untuk menjadi sukses, akan tetapi cinta juga bisa menjatuhkan diri kita sendiri.
    Desiran angin menghampiri ku yang begitu lembut, indah pemandangan alamnya seakan-akan mengerti perasaan ini, itulah yang aku rasakan ketika melihat seseorang yang kugagumi di waktu aku masih duduk di bangku sekolah menengah. sebenarnya aku mengenal dia sejak lama tapi entah mengapa pada saat itu secara tiba-tiba timbul rasa sayang ku pada dirinya tanpa aku sadari mengapa hal itu bisa terjadi. Aku menyadari bahwa dia tak kan mungkin mempunyai perasaan yang sama pada diriku. Entah mengapa harus pada dirinya aku mempunyai perasaan sayang mengapa tidak pada orang lain, hampir saja waktu itu aku pernah berpikir dan berkata “apakah aku sudah gila mengagumi seseorang tanpa dikagumi” tapi tak ada kan orang yang bisa melarang mengagumi sesuatu yang indah.
    Aku tahu bahwa dia telah dimiliki oleh orang lain yaitu sahabat ku sendiri dan aku juga tahu bahwa mereka saling menyayangi satu sama lain. Pernah aku secara kebetulan bertemu dengan dirinya di perjalanan menuju ke tempat yang sama dan aku sedikit memberanikan diri untuk berbincang dengan dirinya sambil berjalan menuju masjid untuk mengikuti sebuah acara kerohanian.
    Aku berkata pada dirinya “bagaimana hubungan mu dengan sahabatku”.
    Dia menjawab dengan simple “baik-baik saja kak, kok tumben kakak menanya hal itu.” Ujarnya dengan iseng.
    Dari situlah aku berpikir bahwa dia tak pernah ada perasaan pada diriku, namun aku tidak kecewa dengan mimpiku yang tak bakalan pernah terungkap itu. Disamping itulah aku berpikir bagaimana caranya agar dia tidak mengetahui bahwa aku mengagumi dirinya tapi aku bukan cowok pengecut ya yang gak mau mengungkapkan perasaan, hhhe.
    Memang sulit menebak sesuatu yang indah yang kita lihat. Tak lama kemudian fakta berkata lain sebelumnya aku pernah berpikir bahwa dia tak pernah punya rasa yang sama pada diriku namun fakta berkata terbalik dengan dugaanku selama ini ternyata dia juga mempunyai rasa yang sama seperti yang aku rasakan. Aku mengetahui hal itu dari lantunan puisi yang diberikan kepada sepupuku yang ternyata puisi tersebut berisikan tentang ungkapan perasaannya pada diriku. Aku terdiam membisu setelah mengetahui hal itu namun tetap berfikir positif bahwa aku nggak mau menyakiti sahabatku sendiri karena cinta.
    Tak lama kemudian akhirnya sahabatku mengetahui hal ini aku tak tahu entah siapa yang memberi tahu hal ini pada dia sampai-sampai sahabatku menilai aku seperti “PAGAR MAKAN TANAMAN” tapi aku terdiam dan tak bisa berkata apa karena seorang perempuan yang aku kagumi itu telah tidak berhubungan lagi dengan sahabatku alias putus. Di suatu malam aku menemui sahabatku yang bertujuan untuk berusaha memberikan dia motivasi untuk menjalani hidup karena dia frustasi setelah diputuskan oleh kekasihnya namun usahaku sia-sia dia masih membenciku setelah dia tahu puisi yang diberikan oleh kekasihnya kepadaku. Namun tak kukira beberapa hari kemudian sahabatku berubah pikiran. Dia berkata kepadaku “Hay sahabat aku merelakan mantan kekasihku kutitipkan kepadamu, ini ku lakukan demi kebahagiaan sang bidadari ku”. Ujarnya pada diriku.
    Di tengah keindahan malam berselimut bintang terdengar deringan handphone yang membisikkan yang seakan-akan mengganggu tidur nyenyakku namun aku cuek saja lalu deringan bunyi tersebut makin keras dan semakin keras. Aku merasa terganggangu dan segera melihat hp ku dan kulihat jam dinding ternyata jam 24:00 Wib. Aku berkata “oh iya, besok kan hari ulang tahunku yang ke-17 tepatnya tanggal 7 desember. Aku merasa bodoh karena hari ultah sendiri gak ingat.
    Aku segera melihat handphone ku dan ternyata hp ku terlihat sedentir sms yang masuk pada jam 24.00 wib tersebut yang isi smsnya yaitu “selamat ultah iya abang smoga panjang umur dan sehat selalu dan jangan sia-sia kan aku yang menyayangimu.” Aku merasa heran, kok dia tahu dengan hari ultah ku. Dia adalah seorang wanita yang pernah aku kagumi sebelumnya dan dia merupakan orang pertama yang mengucapkan ucapan selamat untukku tentu aku heran dan berkata; waah… mengapa kok dia tahu hari ultahku. Padahal aku tidak pernah memberi tahu sebelumnya.
    Keesokan harinya tiba-tiba dia mengajakku untuk ketemuan tetapi aku menolaknya, karena takutnya dia hanya bercanda dan Cuma iseng saja. Tetapi kenyataannya dia serius untuk ingin bertemu dengan ku tapi aku masih ragu. Keesokan hari ia mengirimi aku sms untuk segera datang di suatu tempat yang telah dia rencanakan. Aku pun terpaksa datang untuk menemuinya di suatu tempat tersebut yaitu di sebuah taman yang begitu indah aku pun baru pertama kalinya aku ke taman itu. Di waktu pertemuan itulah seorang cewek ini mengungkapkan isi hatinya bahwa dia juga mengagumiku karena sebelum-sebelumnya aku juga pernah berkata pada dirinya bahwa “aku sangat mengagumimu”. Pada hari ultah ku yang ke-17 ini, dia memberikan aku hadiah spesial yang pernah ku temui sepanjang hidupku bahwa dia berkata “aku ingin menjadi pendamping hidupmu”. Ujarnya pada diriku.
    Aku merasa heran, diam dan terasa asing dengan ucapannya karena baru kali ini aku temui seorang cewek yang berani mengungkapkan perasaannya kepada seorang cowok tapi tak mengapa walaupun terbalik seorang cewek yang mengungkapkan perasaan ke cowok namun aku menghargai karena dia telah jujur dan telah berusaha untuk mencuri hatiku. Tat, tit, tut, detak jantungku saat itu seakan-seakan bertabrakan antara jantung dan hati karena terkejut dan seperti dalam mimpi. Orang yang kukagumi selama ini ternyata membalas cintaku. hhmmm.
    Di waktu itulah kami telah resmi berpacaran karena aku telah menerima cintanya. Awal dari hubungan kami aku merasa agak kurang nyaman dan aku merasa ada sedikit perbedaan antara kami tapi aku berusaha untuk menjaga hubungan ini jangan sampai terputus sampai disini saja. Beberapa bulan kedepan setelah kami mengenal lebih dekat antara satu sama lain aku mulai merasa nyaman dengan hubungan ini dan begitupun sebaliknya.
    Setelah dua tahun kami menjalani hubungan aku berkata pada kekasihku “seandainya aku melanjutkan pendidikan ku di luar daerah apakah kamu masih mempertahankan hubungan kita atau mencari penggantiku”.
    Dia menjawab. “aku akan tetap mempertahankan hubungan kita walaupun kita berjauhan dan semoga hubungan ini bisa kita bawa kejenjang selanjutnya kelak nati.” Ujarnya sambil memeluk tubuhku dengan erat.
    Suatu hari kemudian perkataan aku benar, aku akan melanjutkan pendidikan ku di Universitas di luar daerah setelah aku lulus dari Sekolah Menengah Atas karena itu janjiku yang pernah aku ucapkan kepada orang tua ku. Beberapa hari kemudian, aku pun berangkat menaiki mobil dengan rasa sedih yang begitu dalam meninggalkan orang yang paling ku sayangi tapi harus bagaimana lagi disamping kita menjalin hubungan aku juga harus mengejar cita-cita. Disitulah aku berharap semoga apa yang dia katakan pada tempo sebelumnya yaitu “sanggup berhubungan walupun jarak jauh” akan benar bukan cuman omongan saja aku yakin dan percaya bahwa hubungan kami akan baik-baik saja walaupun dalam kejauhan.
    Dalam beberapa bulan terakhir ini hubungan kami masih baik-baik saja walaupun terhalang jarak. Itu telah ku buktikan dalam dua tahun kami berhubungan dari jarak jauh.
    Memasuki tahun ke-3 hubungan kami mulai terjadi kurang keserasian satu sama lain entah mengapa hal itu bisa muncul dalam pikirannya aku pun tak mengerti mungkin karena dia berpikir terlalu pesimis. Di suatu malam dia memberi aku kabar bahwa dia telah bosan dengan hubungan ini dan menuduhku telah punya pacar baru tapi kenyataannya tidak sama sekali, tapi mengapa dia bisa berfikir seperti itu aku gak pernah tahu dengan jawabanya. Dari situlah hubungan kami mulai berantakan, dia membenciku karena egonya yang terlalu tinggi. Aku telah berusaha memberikan penjelasan tapi dia tak mau mendengar penjelasanku.
    Susah-senang, suka dan duka selalu kami lewati bersama-sama dengan berbagai penghalang yang muncul baik dari restu orang tua dan sebagainya kami tetap mempertahankan hubungan kami dan akhirnya rintangan tersebut bisa kami hadapi bersama tapi entah mengapa akhir dari kisah cerita ku seperti ini. Aku tediam dan membisu karena aku masih menyayanginya dan aku takut kehilangannya. Tapi harus bagaimana lagi aku harus menerima kenyataan yang pedih ini, dia mengambil keputusan untuk “lebih baik berhenti disini tidak usah dipertahankan lagi hubungan kita aku tak sanggup berhubungan dari jarak jauh” ujarnya padaku. Tapi yang aku sesali dia yang berjanji padaku dan dia pula mengingkarinya.
    Disaat itulah aku sadar cinta itu bisa mendorong kita untuk lebih maju dan cinta itu pula bisa menjatuhkan diri kita. tapi aku berpikir aku tak mau terjatuh karena cinta, aku nggak berputus asa karena putus cinta. Putus cinta memang sakit rasanya tapi tergantung kita yang mengambil hikmah dari percinta itu sendiri. Memang benar setia itu tidak selalu membawa kebahagiaan dan keberuntungan dan jangan pernah sekali-kali kita berpikir dengan janji seseorang akan setia dalam cinta karena cinta tak harus memiliki.
    Sekarang aku sangat rindu dengan masa laluku aku gak tahu apakah dia masih mengingatku atau tidak. Tetapi baru sekarang aku mengetahui bahwa dia selama ini hanya menutupi wajahnya dengan sebuah topeng kepalsuan. Ternyata selama ini berarti aku salah menilainya aku kira dia bisa berfikir dewasa namun dugaan ku salah. Aku sangat kecewa karena dia dengan begitu cepat mencari penggantiku semata-mata hanya untuk sekedar menyakitiku, dia berpacaran dengan sahabat terdekatku. Suatu hari kemudian lebih sadis lagi cara dia untuk menyakitiku dia dengan nekat pergi ke tempat sahabat dekatku semata-mata untuk menyakitiku karena sahabatku berada di tempat yang sama denganku yaitu sebuah kota tercinta di sumatra bisa di ibaratkan dia menjual cintanya di depan mataku.
    Aku tak tahu apa salahku, mengapa cobaan ini begitu berat bagiku namun aku akan tabah melihat semua ini. Dan sekarang aku memutuskan tidak akan berhubungan lagi dengan dirinya cukup hanya satu kali aku merasakan pedih yang begitu dalam.
    Dan sekarang disamping dia telah mempunyai gebetan baru tapi tak mengapa akan aku relakan dirimu untuk dirinya dan aku hanya berpesan tolong jaga dirimu semoga kalian bahagia

    October 31, 2015
    Diyanti Maharani

    Jumat, 30 Oktober 2015

    Dream, believe make it happen!



     I AM A DAY DREAMER GIRL

    This is me, a girl who love dream so much. I'm like to dream about everything, i am dreaming about Super Junior especially Donghae and Siwon❤❤ i feel happy when i was dream, because i know my dream was so nice and beautiful. But when i was back to reality, i know that it's just only my dream. But i have a lot dreams, that i want to make it REAL!!

    First, i want to graduate from my SHS with nice score and go to university without test.
    Two, i want to explore Banyumas everything in every part i want to going.
    Three, i want to explore Indonesia, from Sabang to Merauke.
    Four, i want ti visit ALL ASEAN Country ( Singapore, Malaysia, Thailand, Phillipines, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Camboja )
    Five, i want to get full scholarship study abroad in Europe / USA
    Six, i want to explore AROUND THE WORLD with my Own Money.

    first of all i will make my parents proud of me, i will try everything to make my parents happy.

    I will try to make it REAL step by step.






    October 30, 2015
    Diyanti Maharani